Minggu, 29 Januari 2012

TRY OUT 2

Senin   30 Januari 2012     Bahasa Indonesia
Selasa 31 Januari 2012      Bahasa Inggris
Rabu    1 Februari 2012     Matematika
Kamis  2 Februari 2012      IPA

Selasa, 17 Januari 2012

Cerita yang Sangat Menyentuh

Seorang anak kecil melihat anak kucing.

Dia pergi mendekatinya & menyentuhnya.


Sekali lg ia menyentuhnya.


Kemudian ia menyentuhnya lagi.


Dia menyentuh lagi untuk beberapa x...




ia kembali ke rumah, setelah beberapa jam anak itu kembali menyentuhnya lagi ...
Benar2 cerita yg menyentuh.. 


source:kaskus

TRY OUT 1

Senin, 9 Januari 2012           Bahasa Indonesia
Selasa, 10 Januari 2012        Matematika
Rabu, 11 Januari 2012          Bahasa Inggris
Kamis, 12 Januari 2012         IPA

Cerpen

Cast : - Nata Alexander sebagai Nata
- Niki Permata sebagai Niki
Created : -No Name-


-NIKI’s POV-

" NATA " teriakku di tepian danau yang DULU sering kukunjungi bersama Nata

" Nata, kapan kamu pulang? Kapan kita bertemu lagi? Aku merindukanmu " teriakku seraya memegangi Kalung berbandul Love yang dulu Nata berikan kepadaku sebelum Ia meninggalkanku entah kemana. Berjuta air mata telah berkumpul di pelupuk kedua mataku, ku tak dapat mencegah air mata itu, dan membiarkannya jatuh mengalir ke pipiku. Tangisku semakin menjadi jadi saat aku mengingat kenanganku dengan Nata di masa lalu

Soledad
It's a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me

Soledad
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave me
Soledad

* Soledad - West life *



----- FLASHBACK ON -----


Saat Niki berusia 16 Tahun

" Hai cewek, namaku Nata " Ucap Nata seraya duduk disampingku, namun aku hanya fokus pada novelku. Hey nama kamu siapa? tanyanya berulang ulang yang membuatku jadi risi

" Niki " jawabku cuek setelah beberapa kali ia menyanyakan namaku

" Niki, kesana yok " ajak Nata sambil menutup novelku dan menarik tanganku menuju suatu tempat. Dia mau ajak aku kemana? itulah pertanyaanku sekarang

Sebelum sampai di tempat tersebut, Nata menutup kedua mataku dengan kedua tangannya. Ia menuntunku hingga ke suatu tempat. Aku hanya menurutinya.

" pada hitungan ketiga, Niki buka mata yaa " ucapnya dengan nada gembira, Aku hanya mengangguk tanda mengerti

" 1 2 3 " aba abanya, dan perlahan ku buka kedua mataku

Aku tercengang melihat pemandangan yang ada di depan mataku. Sebuah danau yang di kelilingi oleh bunga mawar bewarna merah dan putih. Juga banyak sekali bunga bunga harum yang bemekaran di sekitar danau ini. Wow sebuah kata yang bisa kuucapkan sekarang.

" gimana? Niki suka? " tanya Nata dengan wajah berbinar binar menunggu jawabanku. Namun Aku tak menjawab pertanyaannya, aku masih menganga melihat pemandangan di sekelilingku

" Niki, kamu suka gak sama semua ini? " tanya Nata sekali lagi, dan kali ini aku meresponnya

" suka banget Ta, makasi udah bikin kado spesial di Ulang Tahun Niki" ucapku sambil tersenyum kepada Nata kemudian memeluknya. Entah karena apa? Aku jadi tidak dingin dengannya lagi

" hari ini Niki Ulang Tahun? " tanyanya sambil melepaskan pelukanku. Aku hanya mengangguk.

" Selamat Ulang Tahun Niki. Hopefully your dreams come true " ucapnya seraya tersenyum manis kepadaku

" makasi Ta, kita habisin hari ini disini ya " ucapku sambil mengajaknya ke kursi yang ada di pinggiran danau

" orang tuamu apa tidak khawatir denganmu? "

" tidak, mereka tidak peduli dengan Niki lagi. Buktinya mereka lupa kalau hari ini ulang tahun Niki, mereka sibuk sama pekerjaannya. Mereka tidak sayang lagi dengan Niki " ucapku dengan raut wajah kesal

" tidak, mereka sayang denganmu, mereka bekerja untuk masa depanmu " ceramah Nata

" Niki hanya butuh kasih sayangnya " belaku seraya duduk di kursi panjang bewarna putih


-AUTHOR’s POV-


Niki melirik jam alroji sudah menunjukkan pukul 17.30 yang artinya ia sudah 6 Jam berada di danau ini bersama Nata. Hubungan mereka semakin dekat hanya dengan 6 Jam.

" mau pulang jam berapa Ki? " tanya Nata sambil melirik alrojinya, dan Niki hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau

" sekarang aja yok " ajaknya, namun Niki mencegahnya, karena ia masih ingin disini untuk beberapa jam untuk menenangkan pikiran

*Jam 22.00*

Niki tak mau di ajak pulang. Niki masih pengen disini itulah jawaban Niki saat Nata merayunya untuk pulang

" Nata mau ngasih Niki SESUATU " ucap Nata sembari tersenyum. Niki menatap wajah Nata

" tutup matanya dulu " perintah Nata, dan Niki mengikuti perkataannya. Lalu Nata mengambil sesuatu yang ada di kantong seragamnya

" sekarang buka matanya " aba abanya lagi, perlahan Niki membuka kedua matanya, dan ia melihat..

" Kalung? " tanyanya

“ Niki gak suka? “ tanya Nata dengan wajah sedikit melas. Dan Niki hanya tersenyum sambil berkata “ Niki suka sekali “

" Kalung dengan bandul Love bewarna silver ini hanya untukmu " ucap Nata sembari memakaikan kalung pemberiannya di leher Niki. Dan Niki hanya tersenyum melihat Nata

10 Menit kemudian. Niki mengajak Nata pulang karena ia merasa ngantuk

Di sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil Nata sangatlah sepi, tak ada bahan pembicaraan untuk dibicarakan

" Ki " ucapnya memecahkan keheningan

" hhmm " ucap Niki berdehem

" Niki udah punya pacar? " tanya Nata. Niki mengernyitkan keningnya dan berkata " Hah? "

" Iya, Niki udah punya pacar belum? " ulangnya lagi

" belum. Kenapa? " ucap Niki gugup saat menjawab pertanyaannya. Namun, Nata hanya tersenyum dan kembali fokus menyetir. Lalu suasana hening kembali

“ rumah Niki dimana? “ tanyanya mengalihkan pembicaraan. Dan Niki hanya menunjukkan gang gang rumahnya. 10 Menit kemudian, Niki sudah sampai di rumahnya

“ makasi “ ucap Niki seraya melambaikan tangan ke Nata yang sudah pergi dengan Mobilnya


-NIKI’s POV-


Ku lihat jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 05.30 segera aku berjalan ke kamar mandi untuk mandi. 1 Jam kemudian aku sudah siap, dan segera berangkat menuju sekolah.

" Niki " sapa seorang cewek yang tak lain sahabatku Vee

" Hai " sapaku balik. Aku menengok ke kanan kiri mencari seseorang yang tak lain adalah NATA, namun aku tak menemukan batang hidungnya

" Nata dimana sih? " gumamku dengan wajah gelisah

" Niki Niki " ucap Vee sambil melambai lambaikan tangannya di depan wajahku

" maaf. Vee, liat Nata? " tanyaku to the point

“ Hmm, sakit mungkin “ jawabnya enteng. Dan aku masih celingukan mencari Nata, tak terasa ku meneteskan air mata karena tak kunjung menemukan Nata

" Niki kenapa nangis? " kaget seorang cowok yang memegang bahuku dari belakang, dan aku menengok ke belakang

" Nata, Niki gak mau kehilangan Nata " ucapku yang menangis di pelukan Nata. Nata hanya membalas dengan senyuman

" Ta, janji jangan pernah tinggalin Niki ya " aku mengulurkan jari kelingkingku di depan Nata

" Janji " ucapnya, kemudian mengaitkan jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya. Sepertinya aku akan mengingkari janjimu batin Nata *nyempil dikit lah*

Seharian ini kuhabiskan waktu hanya untuk berduaan dengan Nata. Kami pergi ke sebuah danau yang kemarin kita kunjungi, disana kita tertawa bersama dan saling tukar cerita. 2 Hari yang sangat indah.

" Kamu cantik kalo ketawa sama tersenyum " ucapnya memujiku, otomatis mukaku merah karena menahan rasa malu. " gak usah merah juga kali pipinya " godanya lagi sambil mencubit pipiku yang memerah. Dan aku hanya tersenyum malu.

*****

Aku bangun dari mimpiku yang indah. Ya, aku bermimpi Nata menyatakan perasaannya kepadaku. Aku sangat senang sekali, aku ingin mimpiku menjadi kenyataan.

" hosh..hosh..hosh.. Vee.. Nata ad..adaa " ucapku ngos ngosan sesampainya di kelasku

" Nata? Dia gak cerita sama kamu? " tanyanya, dan aku hanya menggelengkan kepalaku karena aku tidak tau. " dia pindah ke Swiss hari ini juga " lanjutnya

" ahh, bohong ya? " Ia membalas dengan gelengan kepala. Aku celingukan mencari Nata, namun ia memang tak ada

" surat dari Nata " ucap seorang cewek yang tiba2 menghampiriku. Aku mengambil surat yang ada di tangannya dan membacanya

Maafkan Nata ya Ki, Nata gak bilang ke Niki kalau Nata mau pindah ke Swiss. Maaf Nata mengingkari janji Niki
Carilah penggantiku. Terimakasih 
http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

" pada mau ngebohongin aku ya" tanyaku ke Vee, namun Vee tetap tdk merespon. “ Nata dimana sih? “ lanjutku seraya mencarinya di dalam kelas. Nata ke Swiss Ki itulah perkataan Vee yang selalu membuatku menangis

“ ku mulai mencintaimu disaat kau sudah tak ada di sisiku lagi “ batinku sambil menitihkan air mata. Sejak kepergian Nata, aku jadi sering menangis, dan mengurung diri.


---------- FLASHBACK OFF ----------


Aku sangat terpukul karena sudah 10 tahun aku tak bertemu dengan Nata. 'Dimana Nata sekarang?' itulah pertanyaan yang selalu muncul di benakku

" Niki " ucap seorang cowok yang tiba tiba duduk di sampingku. “ Nata Nata “ ucapku lirih sambil melamun dan menangis *sudah seperti orang gila* dan aku tidak melihat cowok yang duduk di sebelahku itu

" Niki, ini Nata " ucapnya. Aku tercengang mendengar perkataannya, lalu aku menatap wajahnya dengan seksama. " Nata " ucapku seraya memeluknya dengan erat, dan ia membalasnya

" Niki, selamat ulang tahun ya! Hopefully your dreams come true " ucapnya seperti 10 tahun yg lalu. Dan aku hanya tersenyum dan mempererat pelukanku

“ Aku sayang kamu, aku cinta kamu. Aku merasa kehilangan seseorang yang aku cinta saat kau pergi meninggalkanmu. Aku kangen kamu “ cerocosku, namun ia tak membalas perkataanku

“ Jangan per… “ ucapanku terputus saat melihat seorang cewek berdiri di belakang Nata. Dan ia tersenyum kepadaku, lalu aku melepaskan pelukanku

“ siapa kamu? “ tanyaku sambil tersenyum sinis kepadanya

“ Dia istriku Ki “ ucapnya yang kini menggenggam tangan cewek tersebut. DEG seketika jantungku berhenti berdenyut, aku memperbanyak air mataku, dan aku lemas tak berdaya

“ tidak..tidak..ini hanya mimpi burukku, Nata tak mungkin dimiliki oleh orang lain, dia hanya milikku. HANYA UNTUKKU “ batinku, aku melihat di jari manis Nata dan Istrinya itu, dan kudapati cincin yang melingkar di jari mereka.

“ tidak mungkin “ teriakku dengan lantang, kemudian berlari menjauh darinya, namun tangan Nata menahanku

“ maaf kan aku. Mungkin kau kecewa denganku, namun aku tak ada maksud untuk menyakitimu. Cobalah untuk bisa menerima keadaan “ ucapnya, dan aku hanya menangis seraya berlari meninggalkan mereka

“ kau yang memberiku kado terindah, kau juga yang memberiku kado terpahit “ gumamku sambil terus menangis

“ aku akan mencoba untuk melupakanmu, walaupun itu sulit sekali “

Mungkin ini sudah suratan takdirku tidak bisa memilikimu seutuhnya, namun aku akan mencoba untuk mengikhlaskan dirimu UNTUKNYA. CINTA TAK HARUS MEMILIKI BUKAN?

Kau..
Pergi..
Tinggalkan ku..

Tak pernahkah kau sadari
Aku lah yang kau sakiti
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari
Oh Tuhan tolonglah aku
Hapuskan rasa cintaku
Akupun ingin bahagia walau tak bersama dia

* Aku yang tersakiti – Judika *


THE END

btw anyway ontheway busway, ini adalah karyanya absen 22 --> wita :D ^^v
makasih witaaaaaaaa :D